Internet Marketing

Brand di Media Online, Eksistensi Saja Tidak Cukup

April 1, 2011
Oleh Tuhu Nugraha Dewanto

Saat ini hampir semua brand ada di media digital, terutama internet. Mereka berlomba membuat website, forum, portal, hadir di berbagai social media dll. Mereka mengejar dan beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumsi media dari konsumen. Tapi satu hal penting yang dilupakan oleh brand adalah, untuk “memaksa” konsumen menggunakan media internet untuk berkomunikasi, bertransaksi dll.

Ini penting agar investasi yang sudah ditanamkan membangun berbagai infrastruktur tersebut dimanfaatkan secara maksimal. Karena salah satu tujuan pemanfaatan media online dan social media adalah efisiensi, seperti yang dibahas di sini.

Lalu bagaimana mengarahkan konsumen agar mereka mau memanfaatkan infrastruktur media online yang sudah dimiliki? Apabila dalam manajemen Anda sering mendengar konsep Stick and Carrot untuk mengarahkan perilaku sesuai yang diharapkan, maka ini bisa diterapkan dalam mengubah perilaku konsumen di media digital.

1. Insentif (Carrot)
Konsumen seringkali enggan pindah ke sesuatu sistem yang baru apabila mereka tidak merasa ada keuntungan lebih, dari rutinitas yang biasa mereka lakukan, karena pada dasarnya manusia enggan berubah. Salah satu contoh edukasi BCA untuk menggiring konsumen lebih banyak memanfaatkan internet banking adalah dengan memberikan point reward yang lebih tinggi untuk undian hadiah, bila mereka melakukan transaksi via online. Tujuannya jelas agar konsumen mau berpindah dari melakukan transaksi via ATM ke internet.

Contoh lain, adalah Facebook “memaksa” pemilik brand menggunakan Facebook Page dibanding Profile ,dengan cara memberikan berbagai fitur yang penting bagi pemilik brand di Facebook Insight, dimana data penting yang dibutuhkan oleh pemasar hanya ada di FB Page, dan disediakan secara gratis.

2. Hukuman (Stick)
Beberapa konsumen tidak mempan dengan insentif, terutama tipe laggard yaitu mereka yang tidak akan mau berubah bila tidak terpaksa berubah. Oleh karena itu hukuman bisa diberikan agar mereka mau berpindah dari zona nyaman.

Contoh yang sangat menarik, adalah apa yang dilakukan oleh Air Asia. Air Asia kini telah mempunyai fitur web check in di website. Mereka secara tidak langsung memaksa konsumen untuk web check in, dengan memberikan pengumuman di Bandara LCCT Kuala Lumpur, loket check in pesawat dikurangi, dan penumpang disarankan melakukan check in via website. Konsumen akan dipaksa mencoba web check-in karena dengan dikuranginya loket maka antrian akan makin panjang, dan tidak nyaman.

Facebook juga menerapkan hukuman bagi brand yang bandel menggunakan FB Profile untuk kepentingan brand, hukuman yang diberikan antara lain ancaman untuk dihapuskan akunnya tanpa persetujuan apabila terdeteksi oleh mereka.

Bagaimana menurut Anda? Apakah ada contoh lainnya terkait hal ini yang bisa dibagi? Mari kita berdiskusi.
www.virtual.co.id
 

Copyright © 2010 • Jual Alat kesehatan, Alat kedokteran, Stethoscope Littmann,Alat steril,Tensi Raksa, Flashcutter • Design by Dzignine